Assalamualaikum
wr.wb.salam hangat dari saya,salam semangat,dan sukses.
1. SEJARAH GEOMETRI ANALITIK
Eh
pada tau gak ni apa itu geometri analitik??
Geometri
dan analitik, kalau geometri sendiri pasti seringdenger kan?? Gak asing tu
kata, dari kelas VII juga, iyaa kan?? Terus kalau analitik sendiri apa ya?? Ehh
yuk langsung aja deh ana kasih tau ^_^..
Geometri
analitik merupakan kajian terhadap obyek-obyek geometri dengan menggunakan
sistem koordinat yang diulas menggunakan konsep dan prinsip aljabar dan
analisis. Perkembangan geometri analitik dimulai dengan kehadiran bentuk baru
persamaan (equation) Bentuk baru
persamaan tersebut memungkinkan untuk mengklasifikasikan kurva berdasarkan
derajat (degree). Kurva berderajat
satu adalah garis lurus (straight lines),
kurva berderajat dua merupakan irisan kerucut (conic sections), dan kurva berderajat tiga dinamakan kurva kubik (cubic curves).
Descartes
(sekitar tahun 1637) menggunakan bentuk baru persamaan tersebut untuk mengubah
masalah-masalah geometri menjadi masalah aljabar menggunakan koordinat sehingga
dapat diselesaikan dengan manipulasi aljabar.
Ide
awal geometri analitik adalah penyajian kurva sebagai persamaan, yang
selanjutnya dikembangkan untuk memperluas berbagai teknik manipulasi aljabar
sehingga dari persamaan tersebut diperoleh informasi mengenai kurva.
Geometri
analitik diaplikasikan dalam berbagai ilmu pengetahuan sains dan teknologi.
Sejak tahun 1985, geometri analitik digunakan oleh para ilmuwan untuk menyelesaikan
masalah kriptografi yaitu untuk menuliskan pesan dalam kode rahasia. Ilmuwan
biologi menggunakan geometri analitik dalam bidang spektroskopi. Di bidang
geografi, geometri digunakan untuk membuat peta, pengidentifikasian latitude
dan longitude, serta pengembangan global
positioning system (GPS). Dan masih banyak lagi ilmuwan- ilmuwan yang
menyelesaikan permasalahan dalam bidangnya yang menngunakan geometri analitik
ini.
2. Pemecahan permasalahan mengunakan metode polya.
Pemecahan
masalah (problem solving) merupakan
suatu prosedur untuk menemukan penyelesaian yang tepat atas suatu masalah.
Prosedur tersebut pertama kali diformulasikan oleh George Polya (1887 - 1985)
seorang guru dan ahli matematika yang menyatakan bahwa ada empat tahap
pemecahan masalah yaitu : understand the problem, devise a plan, carry
out the plan, dan look back
sebagai berikut :
1)
Understanding
the Problem
Tahap pertama yang dilakukan untuk
memecahkan masalah adalah memahami masalah. Cara yang disarankan Polya untuk
memahami masalah dengan baik yaitu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut :
a.
Nyatakan masalah dengan kalimatmu
sendiri !
b.
Tentukan apa saja yang akan
ditemukan/dicari/diselesaikan !
c.
Apa saja yang tidak diketahui dari
permasalahan itu ?
d.
Informasi apa saja yang kamu peroleh
dari permasalahan itu ?
e.
Informasi apa saja yang tidak ada /
hilang dari permasalahan itu ?
f.
Informasi apa saja yang tidak dibutuhkan
dari permasalahan itu ?
2)
Devising
a Plan
Tahap kedua pemecahan masalah adalah
menentukan rencana penyelesaian berupa strategi-strategi pemecahan masalah.
Beberapa strategi pemecahan masalah antara lain :
a. Menemukan pola
b. Menguji masalah yang relevan dan
memeriksa apakah teknik yang sama dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan
c. Menguji masalah yang lebih sederhana atau
khusus dari permasalahan itu dan diperbandingkan dengan penyelesaian masalah
sebenarnya
d.
Membuat tabel
e. Membuat diagram / gambar
f. Menebak dan memeriksa (guess and check / trial and error)
g. Menggunakan persamaan (equation) matematika
h. Bekerja mundur (work backward)
i. Mengidentifikasi bagian dari hasil (subgoal)
3)
Carrying
Out the Plan
Tahap
ketiga pemecahan masalah terdiri dari tiga aktivitas yaitu :
a.
Menerapkan satu atau lebih strategi
pemecahan masalah untuk menemukan penyelesaian atau perhitungan
b.
Memeriksa setiap langkah strategi yang
digunakan baik secara intuitif maupun dengan bukti formal
c.
Menjaga keakuratan proses pemecahan
masalah
4)
Looking
Back
Langkah
terakhir pemecahan masalah adalah memeriksa kembali jawaban atau solusi
terhadap permasalahan sebenarnya dengan cara :
a. Memeriksa dengan pembuktian
b. Menginterpretasikan penyelesaian/solusi
berdasarkan permasalahan berdasarkan rasional atau pun argumentasi (reasonable)
Jika memungkinkan lakukan pengujian
untuk masalah lain yang relevan atau pun yang lebih umum dengan menggunakan
teknik/strategi pemecahan masalah tersebut
3. Kedudukan Titik-titik dan Jarak antara Dua Titik
Baiklah sebelum kita membahas materi diatas
saya akan mengingatkan kembali tentang apa itu titik,bagaimana sifat-sifatnya.
- Titik adalah objek yang tidak terdefinisi,yang didalamnya terdapat sifat-sifat sevagai berikut:
Ø Tidak
memiliki panjang,
Ø Mempunyai
kedudukan,
Ø Dilambangkan
dengan noktah (tanda),
Ø Tidak
memiliki besaran,tinggi,lebar,ataupun ketebalan,
Ø Dan
di namai dengan huruf kapital.
Titik-titik pada
sebuah bidang yang membentuk himpunan titik dan memenuhi suatu kriteria tertentu
dinamakan kedudukan titik (locus of points). Kedudukan titik
dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi. Misalnya titik-titik pada lingkaran
berjari-jari 1 cm dapat dinyatakan sebagai x2 + y2 = 1.
Secara geometris, hanya titik-titik berjarak 1 cm dari titik pusat lingkaran
tersebut yang memenuhi kedudukan titik yang dinyatakan oleh persamaan x2
+ y2 = 1.
Teorema-teorema dasar tentang kedudukan titik-titik (Fundamental
LocusTheorems) sebagai berikut.
Apabila suatu titik berjarak sama dengan titik-titik
lainnya maka berbentuk apakah kumpulan dari titik-titik tersebut??
Apabila suattu titik berjarak sama dengan titik-titik
lainnya maka kumpulan tiitik-titik tersebut akan membentuk suatu lingkaran,
hal itu dapat dijelaskan dalam teorema berikut,
Teorema 1.1
Kedudukan titik-titik yang berjarak sama yaitu d
dari sebuah titik P adalah sebuah
lingkaran berpusat di titik P
dengan ukuran panjang jari-jari d
|
Apabila posisi titik-titik yang berjarak sama dengan
suatu garis l
, maka akan berbentuk apakah kumpulan
titik-titik tersebut?
- Jawab:
Posisi titi-titik yang berjarak sama dengan garis l
, akan membentuk garis sejajar,karena garis panjangnya tidak terdefinisi
maka sisi kanan dan kiri pada garis tidak bisa dibuat titik-titik pembentuk
garis yang sejajar, ini berlaku pada teorema 1.2
Teorema 1.2
Kedudukan titik-titik yang berjarak sama yaitu d
dari sebuah garis l adalah sepasang garis-garis sejajar yang
masing-masing berjarak d dari garis l
teorema 1.2 |
Teorema 1.3
Kedudukan titik-titik yang berjarak sama (equidistant) dari dua buah titik P dan
Q adalah sebuah ruas garis (disebut perpendicular
bisector).yang tegak lurus
terhadap ruas garis
dan membagi menjadi dua
bagian sama besar
teorema 1.3 |
- Pertanyaan:
Apabila terdapat titik-titik yang berjarak sama antara
dua garis sejajar,maka bentuk dari kumpulan titik tersebut adalah?
- Jawab:
Apabila terdapat titik-titik yang berjarak sama antara
dua garis sejajar,maka bentuk dari kumpulan titik tersebut adalah garis
diantara keduanya dan sejajar tehadap kedua garis tersebut, seperti pada
teorema berikut:
Teorema 1.4
Kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua garis
yang sejajar yaitu l1
dan l2 merupakan sebuah
garis diantara keduanya dan sejajar dengan kedua garis tersebut.
teorema 1.4 |
Teorema 1.5
Kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap dua
garis yang berpotongan yaitu l1
dan l2, adalaha
sepasang ruas garis (disebut bisectors)
yang membagi dua sama besar sudut-sudut yang yang dibentuk garis l1 dan l2.
teorema 1.5 |
Teorema 1.6
Kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari kedua
sisi sebuah sudut adalah sebuah ruas garis yang membagi dua sudut tersebut (bisector of angle).
teorema 1.6 |
Teorema 1.7
Kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua buah
lingkaran konsentris (concentric
circles) adalah sebuah lingkaran yang konsentris terhadap kedua lingkaran
tersebut dan berada tepat di tengah keduanya.
teorema 1.7 |
Note:
Lingkaran konsentris adalah dua buah
lingkaran yang memiliki sau buah titik pusat yang sama dan memiliki jari-jari
yang berbeda.
Teorema 1.8
Kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari sebuah
lingkaran yang memiliki jari-jari lebih panjang dari jarak tersebut merupakan
sebuah pasangan lingkaran konsentris, di mana masing-masing kedudukan titik
tersebut berada di salah satu sisi lingkaran pada jarak tertentu tersebut.
teorema 1.8 |
Teorema 1.9
Kedudukan titik-titik yang berjarak tertentu dari suatu
lingkaran berjari-jari kurang dari jarak tersebut merupakan sebuah lingkaran
yang berada di luar lingkaran pertama dan saling konsentris.
teorema 1.9 |
4. Sistem koordinat kartesian tegak lurus.
Untuk
mnemukan letak/posisi titik pada suatu bidang datar diperlukan suatu patokan
mula. Patokan mula ini dapat diambil dua garis yang saling tegak lurus seperti gambar
berikut:
koordinat cartesius |
Dua garis yang saling tegak lurus tersebut pada
umumnya salah satu digambar mendatar(horizontal) dan yang lain digambar tegak
(vertikal). Tiik potong dua garis tersebut biasanya diberi nama 0 dan disebut
titik asal (awal). Garis yang mendatar disebut sumbu X. Pada sumbu X dari titik
0 kekanan disebut arah positif atau sumbu X positif. Sedangkan dari titik 0 ke
kiri dikatakan arah negatifatau sumbu X negatif.garis yang (vertikal) tegak
dinamakan sumbu Y , pada sumbu Y dari titik 0 ke atas dikatakan arah positif
atau disebut sumbu Y positif dan dari titik 0 kebawah dikatakan arah negatif
atau sumbu Y negatif.
dua garis yang saling tegak lurus dengan
ketentuan-ketentuan seperti itu biasa dinamakan siistem koordinat kartesian
tegak lurus. Sistem koordinat ini dapat dipergunakan untuk menentukan
letak/posisi suatu titik pada datar tersebut terhadap kedua garis itu.
nah teman-teman gimana nih udah jelas tentang
penjelasan mengenai koordinat kartesius??
Oiya saya mau nambahin dikit ni,
mengenai penjelasan pada gambar kalau Panjang OA = a menyatakan absis (absisca) titik P. Panjang AP = OB = b
menyatakan ordinat (ordinate) titik
P. Koordinat titik P dinyatakan oleh pasangan berurutan (a, b). Titik pangkal O
biasanya dinyatakan oleh koordinat (0, 0).
Sumbu- sumbu koordinat,yaitu sumbu x dan
sumbu y, membagi bidang datar menjadi 4 daerah yang masing-masing disebut
kuadran, yaitu kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan kuadran IV seperti
gambar berikut ini:
5. Jarak dua titik pada bidang datar
Teorema 1.10 :Koordinat titik tengah P(x, y) pada sebuah ruas garis yang titik-titik ujungnya adalah A(x1, y1) dan B(x2, y2) adalah x = ½ (x1+ x2) dan y = ½ (y1 + y2)
Pembuktian teorema terdapat pada buku Geometri Analitik Bidang dan Ruang PGMT3839/3SKS Modul1-9 (Sukirman, 1994 : 5
- Koordinat-koordinat titik tengah sebuah ruas garis yang titik-titik ujungnya A(x1,y1) dan B(x2,y2) adalah
Teorema 1.11 :
apabila
diketahui P(x1,y1) dan Q(x2,y2)
serta titik T pada ruas garis PQ sedemikan sehingga |PT| : |TQ| = m : n, maka
koordinat-koordinat titik T adalah :
,
Pembuktian teorema terdapat pada buku Geometri Analitik Bidang dan Ruang PGMT3839/3SKS Modul1-9 (Sukirman, 1994 : 6 - 7).
Pembuktian teorema terdapat pada buku Geometri Analitik Bidang dan Ruang PGMT3839/3SKS Modul1-9 (Sukirman, 1994 : 6 - 7).
- Jika diketahui koordinat titik-titik maka jarak antara dua titik dapat ditentukan sebagai berikut. Misalkan koordinat titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) maka dapat dibuat sebuah segitiga siku-siku ABC dengan titik C(x2, y1) seperti pada gambar di bawah ini Maka jarak titik A dan B yaitu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar